Senin, 30 April 2012

Pengiriman Buku Pelajaran Ke Sangihe

Beberapa Saat yang lalu, RAFFClothing mendapat kiriman email dari Ibu Guru Furiyani Nur Amalia tentang kondisi murid-murid beliau di SDN Inpres Beengdarat di Pulau Beengdarat - Tabukan Selatan Tengah-Tahuna - Sangihe.

Adek-adek tau gak dimana Sangihe itu? Ini dia peta nya...jauuuuhh ya...di ujung Pulau Sulawesi.

 


Nah...Ini surat Bu Guru Furiyani melalui email :
" Murid saya berjumlah 51, rata dari kelas 1 sampai kelas 6. uniknya banyak dari murid-murid saya yang masih punya hubungan keluarga dekat.entah itu adik, adik sepupu, adik se ayah, adik se ibu, atau adik se oma dan se opa..

Mereka banyak yang tidak mengenal orang tuanya karena ditinggal merantau mencari penghasilan. Akhirnya mereka mau tidak mau membantu pekerjaan kakek neneknya untuk menghidupi keluarganya, misal angkut pasir (kebetulan ada proyek PNPM di pulauku untuk membangun jalan), mencari ikan di laut, ada yang juga berkebun. 

Untuk makan saja susah apalagi untuk membeli seragam sekolah dan sepatu. 
Inilah yang benar-benar membuat perasaan saya haru. Murid saya kebanyakan ke sekolah memakai sepatu tiap hari senin saja. Itupun kalau tidak hujan. tapi kalau hujan, upacara hari senin pun mereka akan memakai sandal.
Murid saya Alfira, memakai sepatu bekas kakaknya dulu, yang sekarang kakaknya duduk di SMP satu atap, kalau digambarkan, sepatunya mirip dengan sepatu serabut, dimana banyak jahitan yang keluar seratnya, akibat sering dipakai turun temurun. dan bentuknya sedikit peyok, karena banyak dijahit.
Lain Alfira lain juga Rinto, sepatunya harus dibungkus dengan plastik dalamnya supaya tidak cepat rusak katanya. harus dihemat, karena tahun depan adiknya akan masuk kelas 1. akhirnya, saya hanya membiarkan mereka memakai sandal, asal mereka masuk sekolah.
Siang tadi, saya kembali dihadapkan keadaan bahwasannya baju murid saya kelas 6 tipisnya sudah seperti saringan air. bahkan saya bisa melihat kaos dalamnya, saking tipisnya. Ketika saya tanya, itu baju tidak pernah ganti selama 5 tahun dia sekolah. Padahal dia pernah tidak naik kelas juga. Celananya sudah bukan berwarna merah, warnanya sudah hampir jingga. Ya ..... karena senin sampai kamis hanya pakaian itu saja yang mereka pakai. Dan kalau hujan antara hari itu, dipastikan mereka akan memakai baju bebas ke sekolah.
Muridku Felix, yang menerima lungsuran dari kakaknya juga tidak kalah tipis. tipiiis sekali. Bahkan ketika pelajaran praktik menanam tadi, bajunya sudah robek, akibat tertarik oleh temannya. 

mungkin rekan-rekan bisa berbagi disini. Murid saya akan senang menerimanya. "

Itu tadi surat dari Ibu Guru Furiyani. Lalu apakah kita akan diam saja membaca kondisi murid-murid beliau ? Tentu tidak kan?

Alhamdulillah dana yang terkumpul dari royalti buku "Kisah Petualangan RAFFers" kami belikan buku-buke pelajaran, buku IQRA untuk mengaji, buku cerita ilmu pengetahuan untuk membantu mereka agar bisa cerdas dan pintar seperti adek-adek semuanya yang berkecukupan.

Bismillah, senin, 29 April 2012 Paket buku tersebut berangkat ke Tahuna - Sangihe. Semoga bisa diterima dengan selamat dan bermanfaat. InsyaAllah kita tidak berhenti sampai di sini. Ikatan persaudaraan ini akan terus berlanjut...terussss....dan terus...


 Buku-buku yang siap berangkat ke Sangihe...

Terima kasih banyak buat adek-adek yang sudah membeli dan membaca buku cerita Anak Muslim "Kisah Petualangan RAFFers". Semoga jadi anak cerdas dan berakhlaq Islami.Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar